"Jangan-jangan, aku suka dengan Hikari?!"Aku termenung sesaat saat menyadari hal itu. Pada awalnya aku tidak kepikiran sama sekali tentang hal ini. Namun entah kenapa perasaan ini tiba-tiba muncul seperti kilat di atas langit.
"Kamu baik-baik aja kan, Rai-kun?" tanya Hikari dengan nada yang ckup mengkhawatirkan.
"Eh.. Iya. AKu tidak apa-apa kok. Bagaimana kalau kita pulang sekarang? Lagipula hari sudah mulai gelap." kataku kepadanya.
"Kamu benar. Ayo!" serunya dengan senyuman manisnya itu.
~Deg..deg..deg..~
LAgi-lagi jantungku berdegap dengan kencang.
"Ahhhh..!! Bodoh! Apa yang au pikirkan Rai? Ingat, dia itu bukan Sakura. Lagipula kau masih memegang janjimu dengan Sakura waktu itu kan? Kalau kau benar-benar seorang pria, pegang terus janjimu itu!" batinku berusaha menyadarkanku dari perasaan itu.
Benar. Aku masih memegang janjiku itu. Aku tidak akan meningkari janji ini.
"Ada apa Rai-kun? Kamu keliatannya aneh sekali?" tanya Hikari lagi.
"Umm,, tidak apa-apa kok. Aku cuma kecapaian aja. Nah, kita sudah sampai.!"
Ya, aku dan Hikari sekarang sudah berada di depan rumah ku. Aku masih belum tahu di mana rumah Hikari. Setahu ku, dia persis tinggal dekat dengan rumahku.
"Hikari-chan, rumahmu yang mana?" tanyaku dengan penasaran
"Ah, rumahku beberapa blok dari siini. Kamu bisa liat rumah yang ada tamannya itukan? Nah, disitu aku tinggal."
"Wah, rumah yang berarsitektur tradisionakl itu ya? Bagus sekali. Kapan-kapan aku main ke rumahmu ya?" kataku dengan sedikit salah tingkah
"Ya. Boleh aja kok. Kalau gtu aku pulang dulu ya. Ja~(Dah)" serunya sambil berjlaan memasuki rumahnya.
Umm,, aku pun langsung segera masuk ke dalam rumah. Aku tahu kalau jam segini kedua orang tuaku pasti belum pulang. Yah wajarlah. Sebagai Duta Besar, ayahku banyak kerjaannya. Ibuku pun sma saja. Pasti sedang menemani ayah.
Sampai di dalam rumah, aku mulai msuk ke dalam kamarku. Aku meletakan tasku dan bersiap untuk mandi. Setelah mandi, aku segera kembali ke kamarku.
" Yosh! sekarang waktunya belajar. Ganbatte!! (Semangat!!)" kataku seraya menyemnagti diriku sendiri.
"mulai dari yng mana dulu ya? Ah, tugas kanjiku belum selesai. Gawat! Klau tdk segera aku buat, bisa mati aku!"
Aku pun langsung mengerjakan PR ku itu.
Waktu terus berjalan, dan ahirnya semua PR ku pun selesai.
"Ahh... Tsukareta! (capeknya!). Aku msih harus mnyiapkan daftar formulir untuk Niskikawa-kun. Nah, ini dia. Ok, bsk tinggal diserahkan ke dia. Sekarang saatnya tdur."
Hari iini aku sangat lelah. Namun, perasaan senang tetap ada. Ya, senang karena aku dpat membawa Hikari ke taman. Dan mngkin karena senyumannya.
Uhh!! lagi-lagi aku memikirkan hal itu. Rai, ingat akan janjimu dengan Sakura. Tapi, walaupun begitu, Hikari tetap sja mirip sekali dengannya. Sakura.. andai saja kau tahu akan hal ini. Apa aku masih bisa memegang janjimu ini..??
Sambung ke Part 5!
